USAHA SUMPIT BAMBU – Sisa pemotongan bambu
bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai bahan bakar untuk memasak . Karena
limbah harganyapun cukup murah, satu mobil bak limbah bambu bisa
didapatkan dengan uang 250 ribu saja dari tempat pemotongan bambu. Namun
ternyata
limbah Bambu tersebut bisa memiliki nilai
tambah yang cukup tinggi setelah diolah menjadi sumpit bambu. Usaha
sumpit bambu dari limbah bambu potongan sisa pembuatan tepas ini ditekuni oleh beberapa warga KampungBPM , Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.
Pasar
sumpit bambu inipun tidak hanya di dalam negeri saja tetapi juga sampai negara-negara lain di kawasan Asia.
USAHA SUMPIT BAMBU ini juga sangat mudah dalam pembuatannya tetapi tetap kita harus mempunyai mesin pengukir atau pencetak bambu, Harga dari Mesin tersebut relatif murah dengan berbagai ukuran bentuk dari
SUMPIT BAMBU tersebut.
Produksi
sumpit dari limbah bambu
terbilang cukup lumayan besar, satu bak mobil bahan baku limbah bambu
setiap hari diolah menjadi sumpit bambu. Proses pembuatan sumpit melalui
beberapa tahapan, pertama kali limbah bambu disortir dan dipotong
kembali sampai bisa dimasukkan ke dalam mesin penyerut sumpit otomatis.
Namun sebelum itu potongan bambu dijemur agar kering terlebih dulu.
Untuk membentuk sumpit bambu yang bagus, perlu dilakukan penyerutan
dengan mesin penyerut otomatis. Namun demikian hasil produk sumpit bambu
memiliki kualitas yang berbeda-beda. Hal ini ditunjukkan dengan
kemulusan hasil serutan dan cacat yang ada. Sumpit yang mulus dan tanpa
cacat masuk kelas A, B, dan C, yang dijual Rp 330.000 setiap boxnya.
Sumpit bambu selain itu masuk kelas D dan E yang dijual Rp 100.000
dan Rp 90.000 setiap boxnya.
Kualitas sumpit bambu yang dihasilkan tidak semata-mata ditentukan
oleh hasil serutan saja tetapi juga oleh kualitas bambu sebagagai
bahan bakunya. Jika kebetulan mendapatkan bahan baku yang baik maka
sumpit kelas A, B, dan C yang didapatkan semakin banyak. Dalam sebulan
perusahaan pengerajin
SUMPIT BAMBU ini bisa memproduksi sekitar 50 boks sumpit bambu. Satu box
berisi 50 ribu sumpit. Selain usaha sumpit bambunya bisa menghidupi
keluarga mereka, karyawan mereka yang berjumlah 15 orang juga turut
merasakan segarnya usaha sumpit bambu ini. Jika mau kreatif ternyata
barang limbah bisa menjadi
peluang usaha yang menggiurkan.