Halaman

Rabu, 19 September 2012

Pengusaha Pengerajin Batu Bata

Di Tempat yang sama di desa Sidomulyo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat juga kita dapati sebuah usaha industri kecil seperti Pengusaha Pengerajin Batu-Bata. Dari informasi seorang pengerajin Batu-Bata yang bernama Suryono dan Ismayani yang adalah pasangan Suami Istri yang berjibaku mencari nafkah dengan bekerja sebagai pengerajin Batu-Bata. Ditempat ini kita dapati beberapa pengusaha masih menggunakan peralatan manual dengan menggunakan kerbau dan manusia untuk melakukan proses peleburan tanah menjadi lumpur agar menjadi tanah lembek meyerupai adonan seperti yang sering kita lihat dalam pembuatan kue atau sejenisnya.

Nah... Adonan tanah tadi diaduk menggunakan kaki kerbau atau kaki manusia sampil memutari wadah yang telah disediakan, Setelah benar benar lembut maka tanah liat tadi diangkat ke suatu meja pencetakan khusus untuk di masukkan kedalam mal-mal yang telah disediakan.

Tetapi Pengerajin harus menunggu beberapa hari untuk mengeringkan batu-bata yang baru saja dicetak, Nah setelah kering maka batu-bata mentah siap untuk di panggang/dibakar.

(gambar tungku untuk pemanas batu-bata mentah) 
 

(Alat Pencetak Batu Bata Modern)

Seiring berjalannya waktu para pengerajin Batu-Bata mulai kesulitan mencari lahan untuk mengorek tanah untuk dibuat menjadi batu bata, maka tidak jarang pengusaha membeli tanah kerukan ( Tanah Liat )  untuk dijadikan Batu-Bata. dan Pada saat sekarang ini banyak kita temukan pengerajin Batu-Bata tidak lagi menggunakan peralatan tradisional melainkan menggunakan mesin pencetak batu bata.                                                                             
                                                                                                                 

Usaha Sumpit Bambu

USAHA SUMPIT BAMBU – Sisa pemotongan bambu bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai bahan bakar untuk memasak . Karena limbah harganyapun cukup murah, satu mobil bak limbah bambu bisa didapatkan dengan uang 250 ribu saja dari tempat pemotongan bambu. Namun ternyata limbah Bambu tersebut bisa memiliki nilai tambah yang cukup tinggi setelah diolah menjadi sumpit bambu. Usaha sumpit bambu dari limbah bambu potongan sisa pembuatan tepas ini ditekuni oleh beberapa warga KampungBPM , Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Pasar sumpit bambu inipun tidak hanya di dalam negeri saja tetapi juga sampai negara-negara lain di kawasan Asia.

USAHA SUMPIT BAMBU ini juga sangat mudah dalam pembuatannya tetapi tetap kita harus mempunyai mesin pengukir atau pencetak bambu, Harga dari Mesin tersebut relatif murah dengan berbagai ukuran bentuk dari SUMPIT BAMBU tersebut.

Produksi sumpit dari limbah bambu  terbilang cukup lumayan besar, satu bak mobil bahan baku limbah bambu setiap hari diolah menjadi sumpit bambu. Proses pembuatan sumpit melalui beberapa tahapan, pertama kali limbah bambu disortir dan dipotong kembali sampai bisa dimasukkan ke dalam mesin penyerut sumpit otomatis. Namun sebelum itu potongan bambu dijemur agar kering terlebih dulu.
Untuk membentuk sumpit bambu yang bagus, perlu dilakukan penyerutan dengan mesin penyerut otomatis. Namun demikian hasil produk sumpit bambu memiliki kualitas yang berbeda-beda. Hal ini ditunjukkan dengan kemulusan hasil serutan dan cacat yang ada. Sumpit yang mulus dan tanpa cacat masuk kelas A, B, dan C, yang dijual Rp 330.000 setiap boxnya. Sumpit bambu selain itu masuk kelas D dan E yang dijual Rp 100.000 dan Rp 90.000 setiap boxnya.
Kualitas sumpit bambu yang dihasilkan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil serutan saja tetapi juga oleh kualitas bambu sebagagai bahan bakunya. Jika kebetulan mendapatkan bahan baku yang baik maka sumpit kelas A, B, dan C yang didapatkan semakin banyak. Dalam sebulan perusahaan pengerajin SUMPIT BAMBU ini bisa memproduksi sekitar 50 boks sumpit bambu. Satu box berisi 50 ribu sumpit. Selain usaha sumpit bambunya bisa menghidupi keluarga mereka, karyawan mereka yang berjumlah 15 orang juga turut merasakan segarnya usaha sumpit bambu ini. Jika mau kreatif ternyata barang limbah bisa menjadi peluang usaha yang menggiurkan.